Insiden yang terjadi di Kabul, Afghanistan ini merupakan serangan yang paling parah dialami oleh pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) sejak perang dimulai.
Pihak Taliban sendiri mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Kabul ini. Seorang juru bicara Taliban mengatakan, pihaknya menggunakan bahan peledak sekira 700 kilogram dalam melakukan serangan tersebut. Demikian diberitakan Associated Press, Minggu (30/10/2011).
Aksi pengeboman ini terjadi beberapa jam setelah pejabat tinggi Afghanistan dan negara-negara koalisi melakukan pertemuan di jantung kota Kabul. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membicarakan perpindahan tanggung jawab keamanan dari NATO kepada pihak Afgahanistan.
Usai ledakan, asap hitam tampak membumbung tinggi dari kendaraan lapis baja yang membawa personel NATO. Kendaraan itu rusak berat akibat ledakan hebat yang melanda.
17 orang dipastikan tewas dalam ledakan ini. Seorang warga yang menyaksikan insiden tersebut melihat tentara AS menangis saat mengevakuasi jasad rekannya yang tewas akibat bom.
Kementerian Kesehatan Afghanistan menyatakan empat orang warga Afghanistan turut tewas dalam kejadian ini termasuk dua orang anak kecil. Sementara delapan orang lainnya dikabarkan terluka akibat insiden tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Post Your Comment Here